Direktori

Selasa, 13 Januari 2015

Budidaya Lele Konsumsi

Lele adalah salah satu ikan konsumsi yang paling merakyat. Dari warung kaki lima hingga restauran, lele dapat disajikan dalam berbagai jenis menu masakan. Mulai dari Pecel lele, lele bakar, mangut hingga steak lele menjadi variasi masakan andalan beberapa rumah makan.
Menurut pengamatan saya, efek dari gerakan makan ikan nasional juga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat terhadap Lele. Hal itu dapat kita amati dari berbagai pelatihan ataupun pembinaan yang dibiayai pemerintah, memilih lele sebagai komoditas yang dipandang mempunyai prospek yang menjanjikan. Ironisnya, pelatihan tersebut bahkan dilakukan didaerah yang tidak secara signifikan mempunyai sumber air yang memadai. Entah faktor analisa apa yang digunakan, namun saya juga mempunyai keyakinan bahwa ikan lele yang termasuk keluarga Catfish ini dapat hidup pada habitat air yang kotor sekalipun.

Ada beberapa hal yang penting diperhatikan jika kita akan membudidayakan Ikan Lele konsumsi pada skala pembesaran  dimana kita memelihara benih ikan lele ukuran 5 - 6 cm hingga siap konsumsi berukuran panjang badan 17 - 20 cm.

1. Benih lele
Ada baiknya jika kita mempunyai benih dari hasil penangkaran sendiri karena kita dapat memilih induk unggul dan usia produktif si induk lele. Jika kita membeli benih lele dipasaran, kualitasnya tidak dapat kita ketahui, karena ada beberapa pembenihan lele yang bertujuan sebagai pakan ikan predator. Benih Lele yang baik adalah berasal dari induk unggul dengan usia 4-6 bulan. Maksimal masa bertelur indukan lele tersebut kita ambil 3 kali masa pembuahan. Benih dari induk yang lebih tua akan menghasilkan lele yang lebih lambat pembesarannya.

2. Kolam
Ukuran standar kolam adalah 100 - 125 ekor benih lele / m³. Kolam sebaiknya berbentuk kotak atau bulat untuk memudahkan titik kumpul ikan saat diberi pakan. Kolam beton dengan alas tanah maupun terpal tidak begitu berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ikan.

3. Pakan.
Pakan utama yang dipakai pada umumnya adalah pellet. Meskipun begitu, kita dapat menggunakan Bakteri pengurai untuk menguraikan zat amonia dari sisa pakan yang mengendap didasar kolam. Penggunaan bakteri tersebut diaplikasikan pada pellet dengan cara menyemprotkannya pada pellet dibawah cahaya matahari sehingga akan kering dan meresap kedalam pellet. Bakteri juga dapat ditaburkan pada kolam untuk memaksimalkan peran penguraian tersebut.
Perhitungan sederhana pemberian pakan adalah 10% dari berat badan ikan lele sekali pemberian pakan. Dalam sehari diberikan pakan selama tiga kali. Waktu yang efektif untuk pemberian pakan adalah pada malam hari karena lele bersifat aktif pada malam hari.

4. Panen

Perbandingan kualitas lele konsumsi pada saat panen memiliki perbandingan 50:50 yang dikelompokan dalam 3 kategori ukuran ikan lele yaitu : Apkir, baik dan bantet.

- Apkir adalah ukuran ikan lele yang memiliki ukuran badan melebihi ukuran standar konsumsi.
- Kualitas baik, adalah ukuran ikan lele yang memiliki ukuran sesuai ikan konsumsi yaitu sekitar 150 - 200 gram bobot ikan hidup atau panjang sekitar 20 - 25 cm. Pada ukuran ini, Lele dapat memnuhi permintaan pedagang Pecel lele maupun pedagang pasar.
- Bantet adalah pertumbuhan ikan lele yang lebih lambat dibandingkan dengan temen - temanya dalam satu kolam. 



Demikian ulasan singkat ini, semoga dapat menjadi bahan pertimabngan sebelum anda memulai budidaya lele

Sabtu, 03 Januari 2015

Berkreasi Dengan Gelembung Udara

Kreatifitas pemeliharaan ikan hias dalam aquarium terus berkembang, sejak pertama manusia mulai menyukai pemeliharaan ikan dalam aquarium dengan menambahkan peralatan untuk menghasilkan riak air yang dimaksudkan untuk menghasilkan gelembung udara dalam air. Gelembung udara tersebut terbukti cukup efektif untuk memperpanjang kehidupan ikan dalam aquarium.
Maka, dapat dikatakan bahwa aerator adalah peralatan pertama yang diciptakan dalam industri ikan hias sebagai penunjang keberhasilan hobi ikan hias. Hingga saat ini, perkembangan tersebut terus berjalan mulai dari mesin aerator, bentuk difuser dan penerapannya dengan cahaya yang menghasilkan efek dramatis.
Fungsi utama aerator adalah untuk mensuplai kebutuhan oksigen terlarut dalam air atau memperkaya kandungan oksigen air bagi pernafasan ikan. Namun ternyata kebutuhan oksigen tersebut tidak hanya untuk kepentingan ikan saja akan tetapi bakteri yang mengurai zat amonia juga mebutuhkan oksigen. Alhasil, keberadaan aerator juga sangat penting dalam menciptakan siklus kehidupan dalam ekosistem aquarium.
berbagai model batu gelembung
Untuk mempercantik tampilan gelembung udara, kini telah tersedia berbagai bentuk dan model bubble air stone ( batu aerator ) yang dijual mulai dari belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Penggunaannya dalam aquarium juga dapat digabungkan dengan ornamen atau hiasan pendukung aquarium seperti baling - baling, katak, tanaman dan lain - lain.

Jika kita ingin membuat aquascape, maka penerapan aerator harus disesuaikan dengan konsep yang akan kita buat. Kesesuaian efek gelembung udara dengan latar belakang konsep aquascape akan menghasilkan dramatisasi visual yang indah. Kita dapat menggunakan gelembung udara tersebut untuk menghasilkan efek asap, hujan atau semburan tertentu.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam hal penerapan gelembung udara ini sesuai tema dan gaya aquascape yang akan dipakai. yaitu :

1. Pada konsep Dutch style yang didominasi tanaman, maka kita dapat menggunakan gelembung udara ini yang diaplikasikan dengan pencahayaan. Dipasaran, telah dijual peralatan gelembung udara yang dikombinasikan dengan lampu led. Penempatan bubble air led ini dapat di bagian depan display maupun bagian belakang tergantung efek apa yang ingin kita tunjukan.

2. Pada Gaya Natural dan Iwagumi yang mengesankan kondisi alam, maka kita harus mempertimbangkan apakah gelembung udara tersebut dapat mewakili fenomena alam tertentu atau tidak. Jika memang tidak dapat mewakili kesan tertentu sebaiknya jangan dipaksakan. Pada gaya ini cenderung menghadirkan kesan ketenangan alam sehingga kehadiran gelembung udara dikhawatirkan akan merusak kesan suasana tersebut. Adapun penempatan aerator dalam dapat kita samarkan dengan meletakkannya pada under gravel sehingga gelembung yang keluar dari celah pasir dalam ukuran yang sangat kecil dan merata. Selain itu, kita juga dapat memasukkan aerator pada filter eksternal sehingga air yang masuk dalam aquarium sudah kaya akan oksigen tanpa mengeluarkan gelembung - gelembung karena gelembung tersebut telah pecah didalam kotak filter eksternal.

3. Sedangkan pada gaya Wabikusa dan Paludarium, sebenarnya kehadiran gelembung udara ini tidak begitu berpengaruh pada tampilan aquascape karena harapan besar penikmat gaya ini terpecah pada dua bagian yaitu display didalam air dan display diatas permukaan air. Namun, penempatan yang tepat akan meberikan nilai keunikan tersendiri.

Aerator dapat juga memulihkan kondisi ikan yang stress karena perbedaan parameter air yang ekstrim akibat pengurasan air atau ikan yang baru datang. Yaitu dengan cara memperbesar mesin aerator atau menggunakan oksigen murni. Hal ini sering dilakukan oleh para penghobi Ikan Arwana.