L A W E T AQUARIUM: Memulai Hobi Aquascape

Memulai Hobi Aquascape

Aquascaping adalah kegiatan untuk mendesain aquarium menjadi sebuah karya seni yang indah. Jika pada umumnya kita memelihara ikan dalam sebuah aquarium hanya sebatas Aquarium diisi air dan ikan hias yang ingin kita pelihara.
Dalam Aquascaping, kehidupan ikan dalam aquarium dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kehidupan ikan pada ekosistemnya. Bahkan pada hal yang sangat detail sekalipun, seorang Aquascaper sangat memperhatikan hal tersebut misalnya : Parameter air, Jenis pakan, Oksigen terlarut dalam air dan karakteristik ikan hias yang kita pelihara. Parameter air adalah satuan ukuran air yang meliputi kadar keasaman air (pH), kadar kesadahan air (DH), Nitrit terlarut dan lain sebagainya yang sangat mempengaruhi kualitas hidup jenis ikan yang akan kita pelihara. Misalnya ikan hias jenis Tetra akan hidup dengan baik pada air dengan pH 6.5 - 7.0 atau sebaliknya ikan hias jenis Cichlid cocok dengan air ber pH 7.0 - 8.0

Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memulai Aquscaping ?

1. Tentukan tema aqurium yang ingin kita buat.


     Langkah penting yang pertama adalah menentukan tema atau konsep aquarium yang akan kita buat. Perlu diingat bahwa dalam menentukan konsep ini kita harus mempertimbangkan ketersedian bahan baku yang dibutuhkan yaitu Tanaman Air, Bebatuan dan Ranting Kayu serta pasir.
Ada beberapa konsep Aquascape yang selama ini berkembang dalam maupun luar negeri yang sering dikonteskan yaitu :
  A. Dutch Style
Konsep ini merupakan konsep paling tua dan sering dilakukan oleh para pemula. Konsep ini memiliki ciri penggunaan tanaman air yang lebih dari 10 jenis tanaman air yang disusun secara kompak, bergerombol namun memiliki keserasian warna maupun ukuran. Para pemula pada umumnya masih memiliki keinginan untuk menanam banyak tanaman untuk melatih kemampuannya merawat tanaman tersebut. Bahan yang digunakan masih didominasi oleh tanaman air.

B. Natural Style
Dalam konsep ini menonjolkan pemandangan atau suasana alam seperti Pegunungan, Hutan, Taman, Sungai dan lain sebagainya. Konsep ini memiliki kesulitan yang lumayan tinggi namun juga menjanjikan kepuasan tersendiri saat berhasil menyajikan sebuah fenomena alam dalam Aquarium. Bahan yang digunakan sudah meliputi Tanaman Air, Kayu untuk mengikat moss, dan Bebatuan. 

 C. Iwagumi Style

Bentuknya sederhana namun tetap memiliki tantangan untuk menyusun bebatuan karang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai estetika keindahan. Ciri khas dari konsep ini adalah didominasi bebatuan dan tanaman dasar / tanaman karpet. Penerapan konsep Iwagumi ini banyak diterapkan pada Aquarium Nano ( mini aquarium ).


D. Taiwanese Style
 Konsep ini sudah jarang diminati karena memiliki kerumitan tinggi dan menuntut kesabaran untuk membuatnya. Konsep ini menghadirkan sisi kehidupan manusia sehari - hari dalam sebuah aquarium. Selain penggunaan tanaman, bebatuan dan kayu, konsep ini juga membutuhkan aksesories lain yang mendukung pencitraan kegiatan manusia, landscape maupun hewan. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memperoleh aksesories yang dibutuhkan. Kita harus memperhatikan bentuk dan material yang digunakan ornamen tersebut.

E. Wabikusa Style
Wabikusa merupakan cabang dari konsep natural namun ia lebih memfokuskan diri pada citra kepulauan. Selain setengahnya merupakan air, sebagian lainnya permukaan diatas air yang dapat ditanami tanaman air submerge maupun bagian tanaman dari dalam air yang dibiarkan menjualang tinggi hingga melampaui permukaan air. Dalam konsep ini, kita harus jeli memilih tanaman air submerge atau tanaman air yang dapat tumbuh diatas permukaan air baik yang memiliki keindahan daun maupun bunga yang dapat kita nikmati diatas permukaan air aquarium.

F. Germany Open / Paludarium
Konsep ini merupakan pengembangan dari konsep Wabikusa. Paludarium tidak hanya menimbulkan sebagian tanaman atau material aquascape diatas permukaan air, namun ia justru menggabungkan antara penataan tanaman dan citra pemandangan didaratan yang biasanya disandarkan pada sebuah tembok yang dipadu - padankan dengan pemandangan dalam air.
Paludarium memungkinkan tidak hanya ikan, tetapi juga katak dan atau kura kura hias sebagai penghuninya.



2. Tentukan Jenis Ikan yang akan kita pelihara.
     Dalam hal ini  saya hanya akan menggolongkan ikan hias kedalam dua golonga saja yaitu :

A.  Ikan Predator.
      Dalam golongan ikan predator, saya memasukan ikan jenis Cichlid karena ikan jenis ini memiliki karakteristik yang galak terhadap ikan lain yang ukurannya lebih kecil. sehingga pemeliharaanya cenderung dalam jumlah yang relatif sedikit dalam Aquarium.

Jenis ikan predataor diantaranya yang sering dipelihara adalah : Arwana ( berbagai Jenis ), Ikan Monster / catfish (berbagai jenis), Piranha, Alligator dll.
Ikan Predator pada umumnya dapat tumbuh besar oleh karena itu biasanya jika sudah besar akan dipindahkan ke kolam. Jika kita ingin memelihara ikan Predator dalam aquarium, hendaknya kita tidak usah menggunakan tanaman atau kayu sebagai ornamen. cukup bebatuan gravel atau aquarium polos. 

B. Ikan Non Predator
Ikan jenis ini memiliki ukuran yang relatif kecil sehingga dalam aquarium kita dalam memeliharanya dalam jumlah yang banyak. Keunikan justru ketika ikan ikan kecil tersebut bergerombol dalam kelompoknya. Jenis ikan ini dapat dipelihara dengan banyak jenis ikan dan udang hias dalam satu aquarium. Jenis ikan ini juga memungkinkan kita untuk menggunakan semua bahan aquascape yaitu tanaman, batu, dan kayu.


Sebenarnya ada satu jenis ikan yang sering kita lihat yaitu ikan yang pemeliharaannya lebih cocok dikolam seperti Koi, ikan predator yang sudah Besar. Kolam, selain berbentuk kolam murni namun dapat juga perpaduan antara kolam dan Aquarium, atau Kolam dan paludarium.
Kolam dengan aplikasi kaca
Kolam dengan aplikasi palud


 3. Menyiapkan Aquarium dan perlengkapannya


     a. Aquarium 

        
Memilih Aquarium disesuaikan dengan konsep Aquascape yang akan kita buat, jenis ikan dan tentu saja anggaran yang kita sediakan. Pemilihan Aquarium meliputi ukuran Aquarium, ketebalan dan kualitas kaca. 



     b.  Pompa Air

Mesin pompa air aquarium
          Pompa Air sangat vital untuk sirkulasi air dalam aquarium. Materi residu pakan ikan, ikan yang mati, atau zat lain yang dikeluarkan dari bahan yang digunakan akan mengendap didasar Aquarium. Jika hal itu dibiarkan, akan meracuni beberapa ikan yang hidup didasar Aquarium.







     c. Filter Air

Filter air terdiri dari dua macam sifat yaitu biologi menggunakan bakteri pengurai nitrit  dan filter kimia menggunakan arang aktif, biasanya menggunakan arang tempurung kelapa. Filter ini memiliki peranan penting untuk menjaga kualitas air. Maka diperlukan pembersihan berkala dan rutin. Filter yang bekerja dengan baik, akan mengurangi intensitas penggantian air.



    d. Aerator / Pompa udara

       
Peranan gelembung udara yang dihasilkan dari mesin aerator sangatlah penting, yaitu untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air sehingga meningkatkan kualitas air. Disisi lain, gelembung udara juga memecahkan partikel zat Nitrit (Ni3) atau karbondioksida (CO2) yang berlebih kepermukaan aquarium.





    e. Pasir / Gravel

       
Jika kita akan membuat aquascape untuk jenis ikan predator, maka perlengkapan aquarium yang digunakan cukup sampai poin (d) ini. Penggunakaan Pasir adalah sebagai media tanam bagi tanaman air. Pasir yang digunakan biasanya adalah Pasir Malang yang berwarna kehitaman. Selain Pasir Malang, kita juga dapat menggunakan Pasir Silika berwarna putih. Glass gravel berwarna warni mengkilap seperti kaca juga dapat kita gunakan sebagai alas aquarium.  



     f. Pupuk

    
Jika kita ingin menanam tanaman air dalam aquarium, kita akan menggunakan pupuk khusus tanaman air. Pupuk ini dibagi dalam 3 bentuk dan fungsi yaitu : (1) Pupuk Dasar, sesuai namanya, maka pupuk ini diaplikasikan didasar aquarium sebelum atau bersamaan pasir. Fungsi pupuk dasar ini adalah untuk mensuplai nutrisi tanaman saat mulai tumbuh dan keluar akar baru yang menembus pasir. (2) Pupuk Cair, adalah pupuk tanaman air berbentuk cair. Pupuk ini diaplikasikan dengan cara dicampur langsung dengan air yang mengisi aquarium. Fungsi pupuk cair ini memberikan nutrisi pada tanaman yang baru ditanam. Bentuknya yang cair diharapkan akan mudah diserap sesaat setelah tanaman ditanam. (3) Pupuk Batangan : Pupuk batang berbentuk seperti kapur tulis atau tablet. Pengaplikasian pupuk jenis ini cukup ditancapkan atau dipendam dekat tanaman. Fungsi pupuk batang adalah untuk membantu tanaman mendapatkan nutrisinya dalam jangka panjang mengingat bentuknya yang padat sehingga akan bertahan cukup lama.

      g. Bebatuan

         
Penggunaan Bebatuan sebagai dasar aquarium, kita juga dapat menggunakan bebatuan untuk membentuk imitasi tebing, goa, atau bangunan kuno sesuai kreativitas kita. Kita juga dapat mengaplikasikan beberapa tanaman untuk diikatakan dengan menggunakan benang hitam ke batu agar akar tersebut tumbuh mencengkeram bebatuan tersebut. Berbagai bebatuan dapat kita gunakan untuk menghias aquarium.


       h. Kayu

       
Kayu yang dimaksud disini adalah ranting yang bercabang - cabang atau akar. Pastikan kayu yang kita gunakan adalah kayu yang sudah kering sehingga tidak mengeluarkan getah atau zat lain yang dikandungnya. Penting diperhatikan juga bahwa kayu tersebut bisa tenggelam sehingga tidak akan mengambang ketika kita masukan dalam aquarium. Ranting yang bercabang - cabang sangat baik digunakan untuk membuat pepohonan dengan cara mengikat beberapa helai lumut / moss. Sedangkan akar dapat kita pertahankan bentuknya dan akan menghasilkan kesan angker didalam aquarium.

   i.  Memilih Tanaman Air

      
Tanaman air kita identifikasi sesuai tata letak penanamannya didalam aquarium. Tanaman dasar adalah tanaman yang ditanam sebagai dasar / atau karpet di aquarium. Jenis tanaman ini biasanya berukuran pendek. Tanaman tengah adalah tanaman yang ditanam ditengah -  tengah aquarium atau letak lainnya yang lebih tinggi. Tanaman Background adalah tanaman yang ditanam dibagian belakang dari obyek yang kita buat. tanaman ini biasanya berukuran tinggi. Penting juga diperhatikan bahwa beberapa jenis tanaman air memiliki kesulitan untuk ditanam karena membutuhkan kadar carbondioksida yang harus disuplai.

    j. Heater
    
Pada kondisi tertentu, kita tidak dapat mengontrol suhu air dalam aquarium. Air yang terlalu dingin pada beberapa jenis ikan khususnya Tetra dan Discus dapat mengakibatkan penyakit yang disebabkan bakteri whitespot. Kita membutuhkan peralatan untuk menghangatkan temperatur air dalam aquarium dengan menggunakan Heater khusus aquarium.




    k. Lampu
     
Salah satu keindahan aquarium ditentukan oleh pencahayaannya. selain itu, lampu juga sangat penting bagi proses fotosintesis tanaman air. Pemasangan lampu dapat dilakukan dengan cara dimasukan dalam air secara langsung yaitu dengan menggunakan lampu khusus yang dapat dimasukkan dalam air atau dengan cara menggantungnya diatas aquarium. Saat ini sudah berkembang teknologi lampu led untuk aquarium. Selain lebih hemat energi, Lampu led juga dapat diaplikasikan dengan gelembung udara aerasi untuk menghasilkan efek visual yang unik.

    l. Chiller
 
Para penghobi udang hias, untuk membuat aquarium tersebut dibutuhkan chiller yang berfungsi mendinginkan air dalam aquarium. Udang hias cenderung menginginkan air yang dingin
untuk berkembang dengan baik. Harga mesin ini relatif lebih mahal dibandingkan peralatan aquarium lainnya. Terkadang aquascaper dapat mengakalinya dengan menggunakan kipas untuk memurunkan temperatur air dipermukaan aquarium.







     m. Termometer 
        
Termometer adalah peralatan pendukung yang perlu diperhatikan untuk mengetahui temperatur air setiap saat sehingga kita dapat mengetahui apakah suhu tersebut masih baik untuk ikan yang kita pelihara atau tidak. Termometer yang kita gunakan dapat berupa termometer klasik yang berbentuk batangan kaca kecil panjang atau termometer digital yang dapat menyajikan temperatur yang lebih akurat.
 
   n. Memilih Jenis Ikan
     
Setelah kita mengetahui jenis ikan berdasarkan sifat predator atau bukan predator, maka penting kita ketahui juga bahwa ikan memiliki sifat berenang yang berbeda - beda yaitu ada ikan yang lebih suka berenang dipermukaan aquarium, tengah dan ada pula yang selalu berada di dasar aquarium. Ikan juga digolongkan dari sifat makannya yaitu ikan pemakan algae atau lumut yang tidak kita inginkan yang menempel pada media tanam atau kaca, ada juga ikan pembersih sisa pakan yang mengendap didasar aquarium, ikan pemakan keong - keong kecil yang ikut terbawa tanaman. Maka dengan mengetahui hal ini, aquarium yang kita buat akan memiliki tampilan ikan yang komplit yang seperti habitat aslinya di alam.

     o. Tabung Oksigen / CO2
         
Para penghobi ikan mahal seperti arwana platinum atau ikan eksotis lainnya yang harganya hingga ratusan juta rupiah, mereka tidak mau mengambil resiko dengan kualitas air. Salah satunya adalah dengan menggunakan oksigen murni sebagai aerasinya. Sedangakan Tabung CO2 banyak digunakan untuk aquarium ukuran besar dengan banyak tumbuhan air yang memerlukan kebutuhan carbondioksida lebih banyak. Untuk aquarium kecil, kita bisa merakit sistem untuk menghasilkan CO2 dari proses peragian yang kemudian gas tersebut kita salurkan kedalam aquarium.




  p. Ornamen lainnya.
     
Untuk mempercantik tampilan aquarium, kita bisa menggunakan berbagai bentuk ornamen baik yang dibuat khusus untuk kebutuhan aquascape atau barang lainnya. Sebelum kita memutuskan menggunakan sebuah ornamen, kita harus memperhatikan bahannya apakah ornamen tersebut aman atau tidak terhadap kesehatan ikan. 





4. Perawatan dan Pengobatan Ikan

Pada tahapan ini, kita hanya akan membahas cara perawatan aquarium, macam - macam pakan ikan dan suplemen ikan serta pengobatan ikan yang sakit / stress.

         1. Perawatan Aquarium.

          
  
Aquarium yang telah berhasil kita buat membutuhkan perawatan berkala sesuai kondisi tanaman atau ikan didalamnya. Perawatan berupa pengurasan air, pemupukan atau penggantian tanaman dan penambahan ikan. Bersihkan aquarium secara berkala dengan menggosok kaca hingga bersih. Pengurasan air dianjurkan tidak melebihi 50% dari kapasitas aquarium untuk menjaga kestabilan parameter air agar tidak berubah drastis sehingga ikan akan tetap nyaman setelah pengurasan. Pemupukan dan penggantian tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang dapat kita lihat dari pertumbuhan dan kesuburan tanaman. Lakukan pemangkasan tanaman jika diperlukan.

        2. Macam -macam Pakan Ikan

           
Pakan ikan dibedakan menjadi dua yaitu pakan alami berupa cacing sutra atau cacing merah, kutu air atau daphnia sp, jentik nyamuk dan ikan kecil. Jenis pakan kedua adalah pakan buatan yaitu pellet dan burger. Pelet ikan disesuaikan dengan jenis ikan yaitu pellet apung dan pellet tenggelam. dianjurkan memilih pellet apung agar tidak cepat mengotori dasar aquarium. Burger adalah pakan buatan berupa hati sapi segar ditambah telur dan suplemen lain berupa minyak ikan yang dibuat semacam burger. Berbagai suplemen ikan banyak beredar dipasaran baik berupa pakan siap saji maupun dalam bentuk cairan yang harus kita campur dalam pakan. Suplemen tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas warna dan bentuk tubuh ikan.


3. Pengobatan ikan sakit / stress
Pada umumnya penyakit ikan dalam aquarium adalah jamur dan white spot. Gejala yang dapat kita amati adalah adanya titik - titik putih pada sirip atau tubuh ikan. Jika sudah parah, penyakit tersebut dapat mengakibatkan rusaknya sirip atau ekor ikan. Pengobatan yang dilakukan adalah dengan cara menguras air hingga setengah aquarium dan berikan garam atau obat ikan lainnya yaitu oxytetracycline dll.  Sebaiknya pisahkan ikan yang sakit tersebut pada aquarium atau wadah terpisah agar tidak menular pada ikan lainnya. Sedangkan perlakuan pada ikan yang stress akibat pengurasan atau ikan yang baru datang, cukup tambahkan garam dan perbesar aerator agar menghasilkan gelembung udara yang banyak.


Demikian penjelasan sekilas tentang kegiatan aquascape. Bagi yang pertama mencoba, tentu akan terdengar mahal dan ribet. Namun jika sudah berpengalaman, tentunya kita ingin mencoba model lainnya dengan tingkat kerumitan yang lebih menantang. Namun dengan pengalaman yang kita pernah peroleh, kita dapat mensiasati kebutuhan tersebut dengan membuatnya sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah " d i y " ( do it yourself )


Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Sumber : Google inc. dan berbagai tulisan.











Tidak ada komentar:

Copyright © L A W E T AQUARIUM Lawet-Aquarium