L A W E T AQUARIUM: Budidaya Lele Konsumsi

Budidaya Lele Konsumsi

Lele adalah salah satu ikan konsumsi yang paling merakyat. Dari warung kaki lima hingga restauran, lele dapat disajikan dalam berbagai jenis menu masakan. Mulai dari Pecel lele, lele bakar, mangut hingga steak lele menjadi variasi masakan andalan beberapa rumah makan.
Menurut pengamatan saya, efek dari gerakan makan ikan nasional juga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat terhadap Lele. Hal itu dapat kita amati dari berbagai pelatihan ataupun pembinaan yang dibiayai pemerintah, memilih lele sebagai komoditas yang dipandang mempunyai prospek yang menjanjikan. Ironisnya, pelatihan tersebut bahkan dilakukan didaerah yang tidak secara signifikan mempunyai sumber air yang memadai. Entah faktor analisa apa yang digunakan, namun saya juga mempunyai keyakinan bahwa ikan lele yang termasuk keluarga Catfish ini dapat hidup pada habitat air yang kotor sekalipun.

Ada beberapa hal yang penting diperhatikan jika kita akan membudidayakan Ikan Lele konsumsi pada skala pembesaran  dimana kita memelihara benih ikan lele ukuran 5 - 6 cm hingga siap konsumsi berukuran panjang badan 17 - 20 cm.

1. Benih lele
Ada baiknya jika kita mempunyai benih dari hasil penangkaran sendiri karena kita dapat memilih induk unggul dan usia produktif si induk lele. Jika kita membeli benih lele dipasaran, kualitasnya tidak dapat kita ketahui, karena ada beberapa pembenihan lele yang bertujuan sebagai pakan ikan predator. Benih Lele yang baik adalah berasal dari induk unggul dengan usia 4-6 bulan. Maksimal masa bertelur indukan lele tersebut kita ambil 3 kali masa pembuahan. Benih dari induk yang lebih tua akan menghasilkan lele yang lebih lambat pembesarannya.

2. Kolam
Ukuran standar kolam adalah 100 - 125 ekor benih lele / m³. Kolam sebaiknya berbentuk kotak atau bulat untuk memudahkan titik kumpul ikan saat diberi pakan. Kolam beton dengan alas tanah maupun terpal tidak begitu berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ikan.

3. Pakan.
Pakan utama yang dipakai pada umumnya adalah pellet. Meskipun begitu, kita dapat menggunakan Bakteri pengurai untuk menguraikan zat amonia dari sisa pakan yang mengendap didasar kolam. Penggunaan bakteri tersebut diaplikasikan pada pellet dengan cara menyemprotkannya pada pellet dibawah cahaya matahari sehingga akan kering dan meresap kedalam pellet. Bakteri juga dapat ditaburkan pada kolam untuk memaksimalkan peran penguraian tersebut.
Perhitungan sederhana pemberian pakan adalah 10% dari berat badan ikan lele sekali pemberian pakan. Dalam sehari diberikan pakan selama tiga kali. Waktu yang efektif untuk pemberian pakan adalah pada malam hari karena lele bersifat aktif pada malam hari.

4. Panen

Perbandingan kualitas lele konsumsi pada saat panen memiliki perbandingan 50:50 yang dikelompokan dalam 3 kategori ukuran ikan lele yaitu : Apkir, baik dan bantet.

- Apkir adalah ukuran ikan lele yang memiliki ukuran badan melebihi ukuran standar konsumsi.
- Kualitas baik, adalah ukuran ikan lele yang memiliki ukuran sesuai ikan konsumsi yaitu sekitar 150 - 200 gram bobot ikan hidup atau panjang sekitar 20 - 25 cm. Pada ukuran ini, Lele dapat memnuhi permintaan pedagang Pecel lele maupun pedagang pasar.
- Bantet adalah pertumbuhan ikan lele yang lebih lambat dibandingkan dengan temen - temanya dalam satu kolam. 



Demikian ulasan singkat ini, semoga dapat menjadi bahan pertimabngan sebelum anda memulai budidaya lele

Tidak ada komentar:

Copyright © L A W E T AQUARIUM Lawet-Aquarium